DR
Rober Schuller pernah mengatakan “jangan jadikan problem itu sebagai
penghalang. Jadilah orang yang berdisiplin agar dapat memecahkan berbagai
kesulitan”.
Disiplin
adalah kata yang tidak asing lagi di dengar dalam keseharian kita, bahakan di
setiap perusahaan, lembaga, organisasi, dan lain-lain sering sekali setiap
orang yang ada di dalamnya di tuntut untuk di siplin dalam segala kegiatan
apapun. Tapi disiplin bukanlah sebuah peraturan yang mudah untuk di laksanakan
seperti peraturan-peraturan lainnya. Karena disiplin disini adalah suatu yang
telah di lakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa dan menjadi sebuah
kebiasaan. Jika kita
melihat arti kata disiplin (indhibat) dalam kamus bahasa arab, kita akan
menemukan artinya adalah mengontrol diri (at tahakkum fiz zat). Jadi disiplin
adalah bagai mana kita bisa mengontrol diri untuk selalu konsisten terhadap apa
yang kita lakukan.
Kemampuan
mengontrol diri dapat menjadikan kita mencapai tujuan yang ingin kita raih.
Kita telah mengetahui dan menyadari bahwa kesuksesan dan gagalan diri kita di
tentukan oleh diri kita sendiri. Dan kesuksesan adalah buah dari sebuah
kebiasaan-kebiasaan disiplin kita dari kegiatan dan aktifitas yang positif.
Sedangkan sebuah kegagalan adalah kebiasaan yang disiplin tapi bernilai
negativ. Contohnya seperti merokok. Setiap orang yang memiliki kebiasaan
merokok hampir semuahnya berdisiplin untuk merokok setiap waktu-waktu mereka harus
merokok. Padahal sangat jelas mereka tau bahwa merokok dapat merusak kesehatan
dan tidak baik untuk perekonomiannya. Jika sebuah kebiasaan negative yang di
lakukan secara rutin dan disiplin itu tidak berusaha untuk di hilangkan maka
mereka akan menjadi orang yang merugi. Jika sebuah kebiasaan yang buruk saja
kita bisa disiplin, kenapa kita tidak mau untuk kebiasaan yang positive.
Seharusnya untuk kegiatan yang positif kita lebih bisa.
Seharunya
kita semuah sudah tau dan sadar bahwa ” tidak ada orang yang sukses tanpa
disiplin”. Dari tingkat pendidikan dari tk sampai jenjang perguruan tinggi
sudah diajarkan bagaimana tentang seharusnya setiap kita untuk bisa membiasakan
disiplin. Tapi ternyata disiplin
hanyalah sebuah tong kosong nyaring bunyinya? Masuk kanan keluar kiri. Dia
hanya sebatas teori yang tidak diperaktikkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.
Jika
disiplin di kaitkan dengan sebuah peraturan maka sekarang kita lihat di jalanan
banyak sekali orang-orang yang notabene orang yang berpendidikan bahkan
berpendididkan tinggi banyak yang melanggar lalu lintas. Mereka taat dan patuh
pada lalu lintas hanya pada saat ada polisi, setelah tidak ada polisi mereka
seperti orang yang liar tidak berpendidikan. Kita lihat juga anak sekolah, jika
ada guru dikelas begitu tertip dan patuh pada peraturan begitu guru sudah
keluar kelas peraturan sudah tidak lagi dipakai. Mereka liar dan berbuat sesuka
hatinya. Sehingga sering terjadi perkelahian antara sesama teman karena alasan
yang sangat tidak cerdas. Begitu pula terjadi kepada para karyawaan. Mereka
rajin giat ketika di lihat atasannya
agar dilihat seoarng karyawaan yang rajin dan bisa di naikan pangkatnya. Di
lihat dari berbagai contoh di atas sangat jelas bahwa
disiplin
adalah sebuah tong kosong yang nyaring bunyinya. Bagaimana tidak disetiap orang
belum bisa menerapkan disiplin dalam dirinya.
Dr
Ibrahim Elfiky mengatakan hanya dengan kedisiplinan anda dapat secara rutin
melakukan olahraga serta memelihara kebugaran fisik dan dapat mengontrol
perkembangan emosi setiap kali melakukan tugas.
Sekarang
kita lihat disiplin jika di kaitkan dengan sang waktu. Pada hakekatnya ajaran
islam menyuruh kita untuk sholat 5 waktu adalah untuk melatih disiplin diri dan
bagaimana cara untuk menghargai waktu, karena itu dalam mengerjakan sholat kita
di perintahkan untuk tepat pada waktunya. Dalam agama islam menghargai waktu.
Karena itu islam memerintahkan umat muslim untuk menghargai waktu dan
menggunakanya dengan sebaik mungkin dengan kegiatan yang bermanfaat demi
kemaslahatan mereka di dunia dan akhirat.
Bukti islam
sangat menghargai waktu adalah di tegaskanya mengenai sang waktu beberapa kali
dalam Al-Quran. Perhatikan firmanNya berikut ini yang artinya:
“Dan Dia telah menundukan bagimu matahari dan bulan
yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukan bagimu malam
dan siang. Dan Dia telah memberikan segala apa yang mohonkan kepadaNya. dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya.
Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).(QS. Ibrahim:33-34)
Dalam ayat
ini Allah menyatakan telah menundukan malam dan siang untuk dimanfaatkan
manusia untuk kegiatan yang positif. Waktu malam di gunakan untuk istirahat dan
siang untuk mencari rizki dan manfaat untuk kemaslahatan dunia dan memakmurkan
bumi. Dan disiplin dalam mengatur waktu di antara perputaran waktu siang dan
malam. Sebagaimana yang diperintahkanNya dalam Qs. Al-Furqan:62) yang artinya:
“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih
berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin
bersyukur.”(QS. Al-furqan:62)
Allah juga menunjukan sumpah-sumpahNya dengan
menggunakan waktu:
“Demi fajar,
dan malam yang sepuluh.”, (QS. Al-Fajar:
1-2)
“Demi waktu
matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apa bila telah sunyi (gelap), (QS. Adh-Dhuhaa:1-2)
“Demi masa.
Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kedadaan kerugian”,(QS. Al-‘Ashr:1-2)
“Demi malam apabila menutupi
(cahaya siang), dan siang apabila terang benderang”,(QS. Al-Lail:1-2)
Sudah sangat banyak dan jelas
mengenai apa yang seharusnya kita lakukan terhadap waktu yang kita miliki. Dan
bagaimana kita harus bisa mendisiplinkan diri untuk mencapai sebuah kesuksesan. Apa
sebenarnya yang terjadi pada diri kita ini? Pernahkah kita bertanya untuk introspeksi
diri dan sadarkah kita kenapa kita selalu jika kita adalah orang yang merugi.
Kata Dodimawardi Disiplin
waktu dan peraturan yang positive merupakan salah satu sikap positif yang harus
ada sebagai salah satu syarat keberhasilan. Tanpa attitude yang satu ini,
mustahil sebuah keberhasilan diraih. Disiplin yang dimaksud lebih bertitik
tolak pada disiplin pribadi, bukan disiplin kelompok atau kerumunan. Disiplin
pribadi mengharuskan setiap orang mampu mengendalikan dirinya sendiri tanpa
tekanan dari pihak luar.
DR Elfiky mengatakan “Kedisiplinan akan
membantu anda untuk dapat mengubah berbagai agenda ke arah yang positif dan
bermanfaat untuk menuju kesuksesan.
Jadi
intinya dari bagai mana kita harus bersikap disiplin adalah bagaimana kita
harus menjaga diri untuk konsisten atau istiqomah terhadap hal-hal yang positif
tentunya, untuk menuju keharah kehidupan yang lebih baik lagi. Kalau
teman-teman sudah mengerti bagaimana harus bersikap disiplin dalam kehidupan
ini ayo lakukan sekarang juga, jangan tunda hingga waktumu habis nanti
penyesalan tak ada gunanya lagi.
Jika
bisa lakukan sekarang maka lakukanlah, jika tidak penyesalan tidak ada gunanya
lagi
Sperti yang perlu kita ketahui seorang penyanyi
seperti Opic tidak mungkin menggapai kesuksesan, jika tidak konsisten dan
disiplin berlatih seriap hari. Atlet hebat sekelas Banbang pamungkas, mustahil
menjadi juara jika tidak menguras tenaga untuk berlatih secara rutin. Demikian
pula dengan sang juara kelas tidak mungkin mendapat gelar juara, jika tidak
disiplin dalam belajar dan membaca setiap hari beberapa jam.
Disiplin di
ibaratkan kita menebang sebuah pohon yang sangat besar yang ada di halaman kita
jika setiap harinya mengapaknya satu kali lama-kelamaan bohon itu akan tumbang
juga sesulit apa pun itu jika kita selalu disiplin setiap hari tidak ada yang
tidak mungkin.