Saat aku memahami diriku aku akan tau siapa dan seperti apa yang akan datang suatu saat nanti. Tapi disaat itu datang aku akan menghilangkan segala harapanku untuk yang datang lebih baik lagi. bukan putus asa atau tidak ada pilihan atau sudah waktunya, tapi kesempatan tidak akan datang dua kali. kesempurnaan hanya milik Allah, dan setiap manusia hanya bisa saling menyempurnakan.
When I understand myself I would know who and what will come someday. But when it came I would eliminate all hope for the coming better. not desperate or no choice or it's time, but the opportunity will not come twice. perfection belongs only to Allah, and every human being can only complete each other.
Izinkan ya Allah agarku menjadi permata, tetap menyinar walau di lumpur hina, tetap berharga walau di mana sahaja, buat ummah dan juga keluarga. Izinkanku menjadi seindah mawar berduri, yang menjadi impian setiap muslimah, yang indahnya bukan untuk lelaki, tetapi permata untuk yang bernama suami.
Minggu, 21 Desember 2014
Rabu, 17 Desember 2014
Saat itu Harapanku
Hari ini aku memasukan lamaran pekerjaan
untuk kesekian kalinya dengan harapan mendapatkan panggilan dan bisa segera
sibuk bekerja seberti banyak teman-teman lainnya. Dan seperti biasanya tidak
banyak yang aku lakukan untuk hari ini, hanya dikamar kos yang kecil yang
setiap kali jalan berapa langkah sudah sampai dengan tembok lagi, tidur saat
sudah sangat lelah apa lagi yang harus aku lakukan , dan sesekali mengecek hp
kali aja ada yang bbm tiba-tiba ngajak jalan atau makan bareng (ngarep banget),
atau mungkin tiba-tiba ada teman yang Tanya kabar. Entah harapan atau hayalan
yang hampir setiap hari aku lakukan ini. Dimana ingin sekali sibuk dengan
pekerjaan menjadi wanita karir dan memiliki seseorang yang sayanga special, iya
tau lah pacar maksud aku.
Tidak sedikit yang aku pikirkan setiap
harinya untuk bagaimana aku bisa berjalan seperti yang lainnya dengan banyak
kekuatan dari cinta setiap pasangannya. Tapi yang harus aku kuatkan saat ini
adalah bagaimana aku bisa menemukan kembali jati diriku yang aku merasa itu
hilang. Tuhan aku semakin merasakan bahwa sangat keroposnya imanku.
Aku memahami betapa keroposnya imanku dan
aku diingatkan ini saat tidak sengaja aku jalan kegramedia untuk sekedar iseng
dan cari inspirasi. Disana aku membaca buku hijab in love miliki mba oki
setiana dewi yang menceritakan kisah perjuangannya memakai jilbab hingga
benar-benar menjadi figure wanita yang sholehah. Aku berfikir saat itu bisakah
aku seperti kisah inspiratif yang membuat banyak orang menjadi tergugah untuk
menjadi lebih baik.
Saat aku kehilangan arah, merasa sendiri
tidak memiliki siapapun, putus asa tidak tau harus berlari kepada siapa lagi,
tangisan meledak dalam kamar yang mungkin hanya semut dan cicak penghuni kamar
makhluk di dunia ini yang mendengarkan tangisanku. Aku ingat bagaimana Allah
masih terus menguatkanku dangan seiring berganti datang teman-teman baru yang
datang mengisi kesunyian ini seperti adanya kegiatan karate yang aku ikuti,
mama yang terus telfon dan memberikan nasehatnya untuk tetap berusaha itu mungkin
tidak setiap hari aku dapatkan diantara hari-hari yang aku jalani, tapi itu
adalah hal harus aku pertimbangkan dan hal yang harus aku perjuangkan bahwa aku
tidak sendiri dan jangan pernah merasa tidak memiliki siapapun.
Perasaan sendiri hanya akan membuatku
semakin lemah dan tidak berbuat apapun. Dan hal yang membuatku seperti disiram
air es untuk disadarkan kembali adalah saat membaca firman Allah surah
Al-baqorah: 186
Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepadaku. Hendaklah
mereka itu memenuhi perintah_Ku dan beriman kepadaku, agar memeproleh
kebenaran.
Aku merasakan cambukan dan perasaan malu
dalam diri, aku terus memohon kepada Allah untuk dilancarkan rejeki dan menjadi
sukses tapi memenuhi perintahNya aku merasakan jauh sekali dan masih sangat
kurang. Aku ingin sakali sengubah semua prilaku dalam diriku sedikit sedemi
sedikit kearah yang lebih baik lagi, aku merasa saat sulit ini adalah saat
dimana Allah sedang menegurku untuk menjadi lebih baik lagi dan mengingatkanku
akan sembuah perjuangan yang indahnya suatu saat nanti. Aku yakin jika aku
berhasil melewati ini aku akan menjadi benar-benar sukses seperti yang
jijanjikan Allah kepada setiap umatnya yang selalu berusaha dan berdoa hanya
kepadaNya.
Aku sadar sekali
aku bukanlah manusia dengan segala kesempurnaan, aku bukan terlahir dari
keluarga yang memiliki kekayaan yang berlimpah, aku bukan lerlahir dari
keluarga ustad, dan aku bukan dari keluarga pejabat yang memiliki kekuasaan.
Aku sadar aku harus memulai kehidupan untuk lebih baik lagi benar-benar dari
bawah dan dengan perjuangan kedua tangan dan kaki yang harus terus melangkah.
Aku harus banyak bersykur karena aku selalu diberikan kecukupam rejeki yang tak
pernah kurang dari kedua orang tuaku. Mama dan bapak tidak pernah mengajarkanku
untuk boros terhadap hal-hal yang dirasa kurang penting walaupun aku sangat
menginginkannya. Tapi mama dan bapak selalu memenuhi kebutuhan yang aku
perlukan dan tidak akan membiarkan anaknya berbeda dari teman-temannya. Ucapan
terimakasih saja sangatlah kurang bagiku. Kata maaf saja masih kurang untuk
semua kelakuanku yang kadang masih sering banyak menuntut. Sadar diri ini masih
banyak sekali kekurangan dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Dalam diam, dalam
harapan, dan dalam hayalan selalu ada rasa ingin membahagiakan orang yang
baling berjasa dalam hidupku. Aku ingin sekali suatu saat nanti bisa
membahagiakan mereka. Ini adalah mimpi seseorang anak perempuan yang belum
menjadi apa-apa.
Jumat, 05 Desember 2014
Cinta itu Seribu Rasa
Cinta pertama kali aku mengenalnya
mungkin bisa dibilang terlambat untuk umur 20. Benar benar jatuh kedalamnya
adalah tangisan (nyesek banget gak sih), iya lah siapa coba yang suruh jatuh.
Jatuh itu sakit bangun itu semangat (cielah kayak lagunya AMPM) kata pungjangga
cinta itu luka yang tertunda walaupun awalnya selalu indah, jika bukan jodohnya
siap-siap terluka. Gitu deh sedikit liriknya, banyak lagi sih lagu cinta yang
mengispirasi para pencinta dan banyak juga yang menggalau untuk para jomblo
(siapa yaa yang jomblo, aku sih iya haha).
Susah deh kalau udah urusan cinta.
Aku gak tau harus berkata apa karena cinta itu rasa sulit untuk di artikan
dalam bahasan teori buat yang udah mengalaminya. Cuma saran aja bagi para cewek
yang perasaannya lebih dominan dari pada logikanya hati-hatilah meletakkan hati
pada seorang pria. Pria itu tidak bisa disalahkan juga karena sakit hati yang
kita rasakan, tapi pria yang pengguna logika juga harus pengertian, dan di pake
logika perasaannya gimana sih rasanya jadi cewek kalau udah sakit hati karena
loe, jadi loe gak semena mena menetang-mentang logika loe itu lurus kayak jalan
toll (loh kok aku yang emosi gak jelas, pengalaman buu. Haha).
Untuk menulis dan membahas cinta itu
perlu kegalauan (menurut aku sih). Karena kebetulan nih galau aku udah sembuh
jadi untuk cinta yang dibahas kali ini akan lebih netral untuk kaum cowok dan
ceweknya. Cinta itu katanya sih banyak rasanya coklat strowbery, jeruk, lemon,
dan lain lain (ini cinta apa nutrisari yak). Cinta itu satu paket rasanya ada
bahagia, sedih, dan galau percaya deh kalian yang pernah ngerasain atau yang
sedang ngerasain cinta saat ini pasti setuju dengan aku.
Kita tidak
bisa merencanakan dan memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita untuk
masa depan (eeaaa bahasanya), siapa pria atau wanita beruntung yang akan
mendapatkan cinta suci kita ini (oooeeekk mual mau membahas ini). Oke lanjut
aja yaa, yang harus kita lakukan adalah melakukan perbaikan diri untuk menjadi
manusia lebih baik dari sebelumnya, percaya deh jodoh itu adalah cerminan diri
kita. Jika kita belum bisa memperbaiki pola pikir dan sikap yang lebih baik
lagi, jodoh kita akan apa adanya seperti diri kita yang apa adanya. Apa adanya
itu boleh tapi bukankah lebih baik jika ada apanya, maksunya hidup itu jangan
pasrah dengan keadaan, tapi diusahakan dulu yang terbaik. Tujuan kita di dunia
ini bukan hanya sekedar hubungan kepada sesama manusia tapi juga kepada
pencipta kita Allah SWT. Jadi please jangan hanya puas dengan kenikmatan
kenyaman dan kesempurnaan dunia kita dengan beribadah kepada Sang Pencipta
dengan apa adanya. Sebisa mungkin pilihlah pasangan hidup yang akan membawa
kita lebih dekat dengan kepada Allah.
Berhati-hatilah
dengan perasaan cinta yang berlebihan, usahakan control diri kita terhadap
perasaan itu. Sekuat apapun seseorang akan selalu dilemahkan oleh perasaannya
sendiri. Sehebat apapun seseorang akan di tundukkan dengan hatinya sendiri.
Cinta katanya di letaknya dihati, tapi untuk tepatnya aku kurang tau ya dihati
atau di jantung hahaha.. yang jelas nih yaa mau di hati mau di jantung yang
namanya cinta akan menutup mata kita untuk melihat kenyataan dan logika yang
sebenarnya. seperti lagunya otak yang liriknya:
ku tak mau tahu baik atau tidak, aku sama kamu I love you, ku
tak mau lihat siapa kamu apapun terjadi
I love you… biar terluka biar terksiksa aku Cuma bisa mencintaimu.
Duuuh kalau cinta yang sudah kayak gitu gimana coba
tersiksanya, hidup enggan mati pun tak mau. Kita harus punya prinsip yang kokoh
bahwa cinta itu harus bahagia, walaupun yang namanya hubungan itu tidak akan
mulus. Tapi setidaknya jika ada prinsip bahagia kita akan menjadikan itu
patokan saat krikil-krikil itu mulai datang kita akan memecahkannya bersama.
Bukankah lebih baik jika hubungan itu selalu beriringan dan bahagia selalu
(maunya sih gitu).
Jangan pernah mau jika pasangan anda berkata “jalani aja
dulu”. Setiap hubungan ya pasti dong dijalani, kalau gak dijalani mau gimana di
loncati (emang pocong), dijalani boleh tapi harus punya tujuan yang pasti
kearah yang lebih serius. Kalau memang saat diperjalanan itu ada halangan
rintangan yang menghadang (kayak lagu kera sakti yaak haha) dan terpaksa harus
putus ya berarti memang belum jodohnya.
Untuk yang sudah menemukan jodohnya jagalah hubungan dengan
kegiatan yang bernilai manfaat, karena yang bermanfaat tidak semuanya
membosankan. Untuk yang belum mendapatkan jodohnya terus perbaiki diri, menjadi
pribadi yang lebih baik lagi, hilangkan ke egoisan diri, jangan paksakan orang
yang mencintaimu nanti menerima kamu apa adanya. Walaupun kenyataanya jodoh itu
nantinya akan menerimamu apa adanya, tapi akan kah lebih baik jika berusaha
saling mendi yang terbaik.
Bahagialah di dunia untuk juga di akhiratmu. Kita jangan
hanya sibuk memikirkan hidup enak dan bahagia di dunia, tapi melupakan bagimana
bisa meninggal dengan bahagia dan nikmatnya diakhirat nanti
(Astagfirullahal’asziim).
Langganan:
Postingan (Atom)