Cinta pertama kali aku mengenalnya
mungkin bisa dibilang terlambat untuk umur 20. Benar benar jatuh kedalamnya
adalah tangisan (nyesek banget gak sih), iya lah siapa coba yang suruh jatuh.
Jatuh itu sakit bangun itu semangat (cielah kayak lagunya AMPM) kata pungjangga
cinta itu luka yang tertunda walaupun awalnya selalu indah, jika bukan jodohnya
siap-siap terluka. Gitu deh sedikit liriknya, banyak lagi sih lagu cinta yang
mengispirasi para pencinta dan banyak juga yang menggalau untuk para jomblo
(siapa yaa yang jomblo, aku sih iya haha).
Susah deh kalau udah urusan cinta.
Aku gak tau harus berkata apa karena cinta itu rasa sulit untuk di artikan
dalam bahasan teori buat yang udah mengalaminya. Cuma saran aja bagi para cewek
yang perasaannya lebih dominan dari pada logikanya hati-hatilah meletakkan hati
pada seorang pria. Pria itu tidak bisa disalahkan juga karena sakit hati yang
kita rasakan, tapi pria yang pengguna logika juga harus pengertian, dan di pake
logika perasaannya gimana sih rasanya jadi cewek kalau udah sakit hati karena
loe, jadi loe gak semena mena menetang-mentang logika loe itu lurus kayak jalan
toll (loh kok aku yang emosi gak jelas, pengalaman buu. Haha).
Untuk menulis dan membahas cinta itu
perlu kegalauan (menurut aku sih). Karena kebetulan nih galau aku udah sembuh
jadi untuk cinta yang dibahas kali ini akan lebih netral untuk kaum cowok dan
ceweknya. Cinta itu katanya sih banyak rasanya coklat strowbery, jeruk, lemon,
dan lain lain (ini cinta apa nutrisari yak). Cinta itu satu paket rasanya ada
bahagia, sedih, dan galau percaya deh kalian yang pernah ngerasain atau yang
sedang ngerasain cinta saat ini pasti setuju dengan aku.
Kita tidak
bisa merencanakan dan memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita untuk
masa depan (eeaaa bahasanya), siapa pria atau wanita beruntung yang akan
mendapatkan cinta suci kita ini (oooeeekk mual mau membahas ini). Oke lanjut
aja yaa, yang harus kita lakukan adalah melakukan perbaikan diri untuk menjadi
manusia lebih baik dari sebelumnya, percaya deh jodoh itu adalah cerminan diri
kita. Jika kita belum bisa memperbaiki pola pikir dan sikap yang lebih baik
lagi, jodoh kita akan apa adanya seperti diri kita yang apa adanya. Apa adanya
itu boleh tapi bukankah lebih baik jika ada apanya, maksunya hidup itu jangan
pasrah dengan keadaan, tapi diusahakan dulu yang terbaik. Tujuan kita di dunia
ini bukan hanya sekedar hubungan kepada sesama manusia tapi juga kepada
pencipta kita Allah SWT. Jadi please jangan hanya puas dengan kenikmatan
kenyaman dan kesempurnaan dunia kita dengan beribadah kepada Sang Pencipta
dengan apa adanya. Sebisa mungkin pilihlah pasangan hidup yang akan membawa
kita lebih dekat dengan kepada Allah.
Berhati-hatilah
dengan perasaan cinta yang berlebihan, usahakan control diri kita terhadap
perasaan itu. Sekuat apapun seseorang akan selalu dilemahkan oleh perasaannya
sendiri. Sehebat apapun seseorang akan di tundukkan dengan hatinya sendiri.
Cinta katanya di letaknya dihati, tapi untuk tepatnya aku kurang tau ya dihati
atau di jantung hahaha.. yang jelas nih yaa mau di hati mau di jantung yang
namanya cinta akan menutup mata kita untuk melihat kenyataan dan logika yang
sebenarnya. seperti lagunya otak yang liriknya:
ku tak mau tahu baik atau tidak, aku sama kamu I love you, ku
tak mau lihat siapa kamu apapun terjadi
I love you… biar terluka biar terksiksa aku Cuma bisa mencintaimu.
Duuuh kalau cinta yang sudah kayak gitu gimana coba
tersiksanya, hidup enggan mati pun tak mau. Kita harus punya prinsip yang kokoh
bahwa cinta itu harus bahagia, walaupun yang namanya hubungan itu tidak akan
mulus. Tapi setidaknya jika ada prinsip bahagia kita akan menjadikan itu
patokan saat krikil-krikil itu mulai datang kita akan memecahkannya bersama.
Bukankah lebih baik jika hubungan itu selalu beriringan dan bahagia selalu
(maunya sih gitu).
Jangan pernah mau jika pasangan anda berkata “jalani aja
dulu”. Setiap hubungan ya pasti dong dijalani, kalau gak dijalani mau gimana di
loncati (emang pocong), dijalani boleh tapi harus punya tujuan yang pasti
kearah yang lebih serius. Kalau memang saat diperjalanan itu ada halangan
rintangan yang menghadang (kayak lagu kera sakti yaak haha) dan terpaksa harus
putus ya berarti memang belum jodohnya.
Untuk yang sudah menemukan jodohnya jagalah hubungan dengan
kegiatan yang bernilai manfaat, karena yang bermanfaat tidak semuanya
membosankan. Untuk yang belum mendapatkan jodohnya terus perbaiki diri, menjadi
pribadi yang lebih baik lagi, hilangkan ke egoisan diri, jangan paksakan orang
yang mencintaimu nanti menerima kamu apa adanya. Walaupun kenyataanya jodoh itu
nantinya akan menerimamu apa adanya, tapi akan kah lebih baik jika berusaha
saling mendi yang terbaik.
Bahagialah di dunia untuk juga di akhiratmu. Kita jangan
hanya sibuk memikirkan hidup enak dan bahagia di dunia, tapi melupakan bagimana
bisa meninggal dengan bahagia dan nikmatnya diakhirat nanti
(Astagfirullahal’asziim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar