Jumat, 05 Desember 2014

Cinta itu Seribu Rasa

Cinta pertama kali aku mengenalnya mungkin bisa dibilang terlambat untuk umur 20. Benar benar jatuh kedalamnya adalah tangisan (nyesek banget gak sih), iya lah siapa coba yang suruh jatuh. Jatuh itu sakit bangun itu semangat (cielah kayak lagunya AMPM) kata pungjangga cinta itu luka yang tertunda walaupun awalnya selalu indah, jika bukan jodohnya siap-siap terluka. Gitu deh sedikit liriknya, banyak lagi sih lagu cinta yang mengispirasi para pencinta dan banyak juga yang menggalau untuk para jomblo (siapa yaa yang jomblo, aku sih iya haha).
Susah deh kalau udah urusan cinta. Aku gak tau harus berkata apa karena cinta itu rasa sulit untuk di artikan dalam bahasan teori buat yang udah mengalaminya. Cuma saran aja bagi para cewek yang perasaannya lebih dominan dari pada logikanya hati-hatilah meletakkan hati pada seorang pria. Pria itu tidak bisa disalahkan juga karena sakit hati yang kita rasakan, tapi pria yang pengguna logika juga harus pengertian, dan di pake logika perasaannya gimana sih rasanya jadi cewek kalau udah sakit hati karena loe, jadi loe gak semena mena menetang-mentang logika loe itu lurus kayak jalan toll (loh kok aku yang emosi gak jelas, pengalaman buu. Haha).
Untuk menulis dan membahas cinta itu perlu kegalauan (menurut aku sih). Karena kebetulan nih galau aku udah sembuh jadi untuk cinta yang dibahas kali ini akan lebih netral untuk kaum cowok dan ceweknya. Cinta itu katanya sih banyak rasanya coklat strowbery, jeruk, lemon, dan lain lain (ini cinta apa nutrisari yak). Cinta itu satu paket rasanya ada bahagia, sedih, dan galau percaya deh kalian yang pernah ngerasain atau yang sedang ngerasain cinta saat ini pasti setuju dengan aku.
            Kita tidak bisa merencanakan dan memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita untuk masa depan (eeaaa bahasanya), siapa pria atau wanita beruntung yang akan mendapatkan cinta suci kita ini (oooeeekk mual mau membahas ini). Oke lanjut aja yaa, yang harus kita lakukan adalah melakukan perbaikan diri untuk menjadi manusia lebih baik dari sebelumnya, percaya deh jodoh itu adalah cerminan diri kita. Jika kita belum bisa memperbaiki pola pikir dan sikap yang lebih baik lagi, jodoh kita akan apa adanya seperti diri kita yang apa adanya. Apa adanya itu boleh tapi bukankah lebih baik jika ada apanya, maksunya hidup itu jangan pasrah dengan keadaan, tapi diusahakan dulu yang terbaik. Tujuan kita di dunia ini bukan hanya sekedar hubungan kepada sesama manusia tapi juga kepada pencipta kita Allah SWT. Jadi please jangan hanya puas dengan kenikmatan kenyaman dan kesempurnaan dunia kita dengan beribadah kepada Sang Pencipta dengan apa adanya. Sebisa mungkin pilihlah pasangan hidup yang akan membawa kita lebih dekat dengan kepada Allah.
            Berhati-hatilah dengan perasaan cinta yang berlebihan, usahakan control diri kita terhadap perasaan itu. Sekuat apapun seseorang akan selalu dilemahkan oleh perasaannya sendiri. Sehebat apapun seseorang akan di tundukkan dengan hatinya sendiri. Cinta katanya di letaknya dihati, tapi untuk tepatnya aku kurang tau ya dihati atau di jantung hahaha.. yang jelas nih yaa mau di hati mau di jantung yang namanya cinta akan menutup mata kita untuk melihat kenyataan dan logika yang sebenarnya. seperti lagunya otak yang liriknya:
ku tak mau tahu baik atau tidak, aku sama kamu I love you, ku tak mau lihat siapa kamu apapun terjadi  I love you… biar terluka biar terksiksa aku Cuma bisa mencintaimu.
Duuuh kalau cinta yang sudah kayak gitu gimana coba tersiksanya, hidup enggan mati pun tak mau. Kita harus punya prinsip yang kokoh bahwa cinta itu harus bahagia, walaupun yang namanya hubungan itu tidak akan mulus. Tapi setidaknya jika ada prinsip bahagia kita akan menjadikan itu patokan saat krikil-krikil itu mulai datang kita akan memecahkannya bersama. Bukankah lebih baik jika hubungan itu selalu beriringan dan bahagia selalu (maunya sih gitu).
Jangan pernah mau jika pasangan anda berkata “jalani aja dulu”. Setiap hubungan ya pasti dong dijalani, kalau gak dijalani mau gimana di loncati (emang pocong), dijalani boleh tapi harus punya tujuan yang pasti kearah yang lebih serius. Kalau memang saat diperjalanan itu ada halangan rintangan yang menghadang (kayak lagu kera sakti yaak haha) dan terpaksa harus putus ya berarti memang belum jodohnya.
Untuk yang sudah menemukan jodohnya jagalah hubungan dengan kegiatan yang bernilai manfaat, karena yang bermanfaat tidak semuanya membosankan. Untuk yang belum mendapatkan jodohnya terus perbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi, hilangkan ke egoisan diri, jangan paksakan orang yang mencintaimu nanti menerima kamu apa adanya. Walaupun kenyataanya jodoh itu nantinya akan menerimamu apa adanya, tapi akan kah lebih baik jika berusaha saling mendi yang terbaik.

Bahagialah di dunia untuk juga di akhiratmu. Kita jangan hanya sibuk memikirkan hidup enak dan bahagia di dunia, tapi melupakan bagimana bisa meninggal dengan bahagia dan nikmatnya diakhirat nanti (Astagfirullahal’asziim). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar