Hari ini aku memasukan lamaran pekerjaan
untuk kesekian kalinya dengan harapan mendapatkan panggilan dan bisa segera
sibuk bekerja seberti banyak teman-teman lainnya. Dan seperti biasanya tidak
banyak yang aku lakukan untuk hari ini, hanya dikamar kos yang kecil yang
setiap kali jalan berapa langkah sudah sampai dengan tembok lagi, tidur saat
sudah sangat lelah apa lagi yang harus aku lakukan , dan sesekali mengecek hp
kali aja ada yang bbm tiba-tiba ngajak jalan atau makan bareng (ngarep banget),
atau mungkin tiba-tiba ada teman yang Tanya kabar. Entah harapan atau hayalan
yang hampir setiap hari aku lakukan ini. Dimana ingin sekali sibuk dengan
pekerjaan menjadi wanita karir dan memiliki seseorang yang sayanga special, iya
tau lah pacar maksud aku.
Tidak sedikit yang aku pikirkan setiap
harinya untuk bagaimana aku bisa berjalan seperti yang lainnya dengan banyak
kekuatan dari cinta setiap pasangannya. Tapi yang harus aku kuatkan saat ini
adalah bagaimana aku bisa menemukan kembali jati diriku yang aku merasa itu
hilang. Tuhan aku semakin merasakan bahwa sangat keroposnya imanku.
Aku memahami betapa keroposnya imanku dan
aku diingatkan ini saat tidak sengaja aku jalan kegramedia untuk sekedar iseng
dan cari inspirasi. Disana aku membaca buku hijab in love miliki mba oki
setiana dewi yang menceritakan kisah perjuangannya memakai jilbab hingga
benar-benar menjadi figure wanita yang sholehah. Aku berfikir saat itu bisakah
aku seperti kisah inspiratif yang membuat banyak orang menjadi tergugah untuk
menjadi lebih baik.
Saat aku kehilangan arah, merasa sendiri
tidak memiliki siapapun, putus asa tidak tau harus berlari kepada siapa lagi,
tangisan meledak dalam kamar yang mungkin hanya semut dan cicak penghuni kamar
makhluk di dunia ini yang mendengarkan tangisanku. Aku ingat bagaimana Allah
masih terus menguatkanku dangan seiring berganti datang teman-teman baru yang
datang mengisi kesunyian ini seperti adanya kegiatan karate yang aku ikuti,
mama yang terus telfon dan memberikan nasehatnya untuk tetap berusaha itu mungkin
tidak setiap hari aku dapatkan diantara hari-hari yang aku jalani, tapi itu
adalah hal harus aku pertimbangkan dan hal yang harus aku perjuangkan bahwa aku
tidak sendiri dan jangan pernah merasa tidak memiliki siapapun.
Perasaan sendiri hanya akan membuatku
semakin lemah dan tidak berbuat apapun. Dan hal yang membuatku seperti disiram
air es untuk disadarkan kembali adalah saat membaca firman Allah surah
Al-baqorah: 186
Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepadaku. Hendaklah
mereka itu memenuhi perintah_Ku dan beriman kepadaku, agar memeproleh
kebenaran.
Aku merasakan cambukan dan perasaan malu
dalam diri, aku terus memohon kepada Allah untuk dilancarkan rejeki dan menjadi
sukses tapi memenuhi perintahNya aku merasakan jauh sekali dan masih sangat
kurang. Aku ingin sakali sengubah semua prilaku dalam diriku sedikit sedemi
sedikit kearah yang lebih baik lagi, aku merasa saat sulit ini adalah saat
dimana Allah sedang menegurku untuk menjadi lebih baik lagi dan mengingatkanku
akan sembuah perjuangan yang indahnya suatu saat nanti. Aku yakin jika aku
berhasil melewati ini aku akan menjadi benar-benar sukses seperti yang
jijanjikan Allah kepada setiap umatnya yang selalu berusaha dan berdoa hanya
kepadaNya.
Aku sadar sekali
aku bukanlah manusia dengan segala kesempurnaan, aku bukan terlahir dari
keluarga yang memiliki kekayaan yang berlimpah, aku bukan lerlahir dari
keluarga ustad, dan aku bukan dari keluarga pejabat yang memiliki kekuasaan.
Aku sadar aku harus memulai kehidupan untuk lebih baik lagi benar-benar dari
bawah dan dengan perjuangan kedua tangan dan kaki yang harus terus melangkah.
Aku harus banyak bersykur karena aku selalu diberikan kecukupam rejeki yang tak
pernah kurang dari kedua orang tuaku. Mama dan bapak tidak pernah mengajarkanku
untuk boros terhadap hal-hal yang dirasa kurang penting walaupun aku sangat
menginginkannya. Tapi mama dan bapak selalu memenuhi kebutuhan yang aku
perlukan dan tidak akan membiarkan anaknya berbeda dari teman-temannya. Ucapan
terimakasih saja sangatlah kurang bagiku. Kata maaf saja masih kurang untuk
semua kelakuanku yang kadang masih sering banyak menuntut. Sadar diri ini masih
banyak sekali kekurangan dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Dalam diam, dalam
harapan, dan dalam hayalan selalu ada rasa ingin membahagiakan orang yang
baling berjasa dalam hidupku. Aku ingin sekali suatu saat nanti bisa
membahagiakan mereka. Ini adalah mimpi seseorang anak perempuan yang belum
menjadi apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar