Jumat, 13 Maret 2015

Keindahan yang aku temukan

aku menemukan keindahan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. langkahku kini semakin ringan untuk segalanya. Matahari terasa lebih terik dari biasanya, tapi hujan aku tak pernah lagi merasakan basahnya. Sekarang ada yang selalu disampingku untuk setiap waktu. Tuhan aku sangat berharap ini bukan hanya sekedar mimpi. Aku berharap ini adalah mimpi yang sudah menjadi nyata, agar aku tak pernah takut lagi untuk bangun di pagi hari.

aku berharap karena harapan itu tak pernah akan meninggalkanku
namun
aku takut karena aku pernah dikecewakan harapan
aku berusaha percaya dengan ada yang aku dengar, tapi hatiku tidak bisa berbohong tentang apa yang aku rasakan.
aku menuliskannya karena aku tak dapat mengatakannya padanya.

Rabu, 07 Januari 2015

Nafas adlah alasaku sampai saat ini

Tidak banyak yang aku lakukan dan aku harapankan ditahun 2015 ini tuhan. Aku tidak lagi menginginkan sakit karena kecewa seperti di tahun-tahun sebelumnya. Cinta akan aku lebih berhati-hati didalamnya. Tidak ada kesalahan yang akan aku ulangi untuk kedua kalinya, bagaimanapun tahun ini harapan terbesarku adalah menjadi pribadi yang lebih tangguh lebih dari biasanya, lebih menjaga hati lebih dari biasanya.

Tuhan aku tau Enggkau menciptakan setiap manusia dengan banyak sifat yang berbeda beda. Aku sekarang akan lebih memahami diriku sendiri untuk lebih menjaga apa yang sudah Enggkau anugrahkan.

Tuhan Boleh aku mengeluh padamu kali ini, aku sungguh lelah dengan perjalananku. bukan tak ingin aku pulang berkumpul keluarga. Tuhan aku hanya ingin disini, di jogja. Tapi kenapa rindu keluarga ini sangat menyakitkan. Seakan langkah ini semakin berat untuk aku jalani sendiri, bukan aku ingin di percepat mendapatkan pasangan hidup. hanya saja benar-benar lelah tuhan.

Pertanyaan yang tidak pernah aku bisa menjawabnya, tuhan apa yang harus aku lakukan untuk melanjutkan disetiap hariku kedepanya. aku ingin mama dan bapak benar-benar tersenyum melihat kesuksesanku bukan hanya saat aku wisuda tapi saat ini juga.

Rahasia yang sunggu aku ingin mengetahuinya.

Rangkaian kata yang tidak ada habisnya

menyenangkan jika apa yang aku harapkan meenjadi kenyataan.
tapi jika tidak pasti akan ada rasa kecewa
kecewa akan mengeluarkan banyak ekspresi pada setiap momennya
momen dimana aku bisa meluapkannya dan bisa jadi dimana aku harus terus mengdapi dengan sabar
sabar yang Allah berikan kepada sitiap umatnya tanpa ada batasnya
batas yang salalu menjadi banyak perdebatan karena egoisme
egoisme yang setiap orang harus aku memahaminya
memahami tidak masalah untuk diriku, tapi aku bukan malaikat yang selalu tersenyum dengan yang tidak aku suka
aku akan memberikan pendapat yang aku miliki bukan untuk menjadi yang paling benar
yang paling benar tak penting untukku
bagiku pengertianlah yang terpenting
aku tidak menuntut semua orang dapat mengerti pemahamanku
karena aku juga tidak akan bisa memaksakan diri untuk mengerti semua sifat orang yang tak suka
yang kita perlukan ada toleransi dari masing-masing yang tak dapat kita mengerti.

yees toleransi.

Minggu, 21 Desember 2014

Akan Datang waktunya berfikir yang sama

Saat aku memahami diriku aku akan tau siapa dan seperti apa yang akan datang suatu saat nanti. Tapi disaat itu datang aku akan menghilangkan segala harapanku untuk yang datang lebih baik lagi. bukan putus asa atau tidak ada pilihan atau sudah waktunya, tapi kesempatan tidak akan datang dua kali. kesempurnaan hanya milik Allah, dan setiap manusia hanya bisa saling menyempurnakan.

When I understand myself I would know who and what will come someday. But when it came I would eliminate all hope for the coming better. not desperate or no choice or it's time, but the opportunity will not come twice. perfection belongs only to Allah, and every human being can only complete each other.

Rabu, 17 Desember 2014

Saat itu Harapanku

Hari ini aku memasukan lamaran pekerjaan untuk kesekian kalinya dengan harapan mendapatkan panggilan dan bisa segera sibuk bekerja seberti banyak teman-teman lainnya. Dan seperti biasanya tidak banyak yang aku lakukan untuk hari ini, hanya dikamar kos yang kecil yang setiap kali jalan berapa langkah sudah sampai dengan tembok lagi, tidur saat sudah sangat lelah apa lagi yang harus aku lakukan , dan sesekali mengecek hp kali aja ada yang bbm tiba-tiba ngajak jalan atau makan bareng (ngarep banget), atau mungkin tiba-tiba ada teman yang Tanya kabar. Entah harapan atau hayalan yang hampir setiap hari aku lakukan ini. Dimana ingin sekali sibuk dengan pekerjaan menjadi wanita karir dan memiliki seseorang yang sayanga special, iya tau lah pacar maksud aku.
Tidak sedikit yang aku pikirkan setiap harinya untuk bagaimana aku bisa berjalan seperti yang lainnya dengan banyak kekuatan dari cinta setiap pasangannya. Tapi yang harus aku kuatkan saat ini adalah bagaimana aku bisa menemukan kembali jati diriku yang aku merasa itu hilang. Tuhan aku semakin merasakan bahwa sangat keroposnya imanku.
Aku memahami betapa keroposnya imanku dan aku diingatkan ini saat tidak sengaja aku jalan kegramedia untuk sekedar iseng dan cari inspirasi. Disana aku membaca buku hijab in love miliki mba oki setiana dewi yang menceritakan kisah perjuangannya memakai jilbab hingga benar-benar menjadi figure wanita yang sholehah. Aku berfikir saat itu bisakah aku seperti kisah inspiratif yang membuat banyak orang menjadi tergugah untuk menjadi lebih baik.
Saat aku kehilangan arah, merasa sendiri tidak memiliki siapapun, putus asa tidak tau harus berlari kepada siapa lagi, tangisan meledak dalam kamar yang mungkin hanya semut dan cicak penghuni kamar makhluk di dunia ini yang mendengarkan tangisanku. Aku ingat bagaimana Allah masih terus menguatkanku dangan seiring berganti datang teman-teman baru yang datang mengisi kesunyian ini seperti adanya kegiatan karate yang aku ikuti, mama yang terus telfon dan memberikan nasehatnya untuk tetap berusaha itu mungkin tidak setiap hari aku dapatkan diantara hari-hari yang aku jalani, tapi itu adalah hal harus aku pertimbangkan dan hal yang harus aku perjuangkan bahwa aku tidak sendiri dan jangan pernah merasa tidak memiliki siapapun.
Perasaan sendiri hanya akan membuatku semakin lemah dan tidak berbuat apapun. Dan hal yang membuatku seperti disiram air es untuk disadarkan kembali adalah saat membaca firman Allah surah Al-baqorah: 186
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepadaku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah_Ku dan beriman kepadaku, agar memeproleh kebenaran.
Aku merasakan cambukan dan perasaan malu dalam diri, aku terus memohon kepada Allah untuk dilancarkan rejeki dan menjadi sukses tapi memenuhi perintahNya aku merasakan jauh sekali dan masih sangat kurang. Aku ingin sakali sengubah semua prilaku dalam diriku sedikit sedemi sedikit kearah yang lebih baik lagi, aku merasa saat sulit ini adalah saat dimana Allah sedang menegurku untuk menjadi lebih baik lagi dan mengingatkanku akan sembuah perjuangan yang indahnya suatu saat nanti. Aku yakin jika aku berhasil melewati ini aku akan menjadi benar-benar sukses seperti yang jijanjikan Allah kepada setiap umatnya yang selalu berusaha dan berdoa hanya kepadaNya.
Aku sadar sekali aku bukanlah manusia dengan segala kesempurnaan, aku bukan terlahir dari keluarga yang memiliki kekayaan yang berlimpah, aku bukan lerlahir dari keluarga ustad, dan aku bukan dari keluarga pejabat yang memiliki kekuasaan. Aku sadar aku harus memulai kehidupan untuk lebih baik lagi benar-benar dari bawah dan dengan perjuangan kedua tangan dan kaki yang harus terus melangkah. Aku harus banyak bersykur karena aku selalu diberikan kecukupam rejeki yang tak pernah kurang dari kedua orang tuaku. Mama dan bapak tidak pernah mengajarkanku untuk boros terhadap hal-hal yang dirasa kurang penting walaupun aku sangat menginginkannya. Tapi mama dan bapak selalu memenuhi kebutuhan yang aku perlukan dan tidak akan membiarkan anaknya berbeda dari teman-temannya. Ucapan terimakasih saja sangatlah kurang bagiku. Kata maaf saja masih kurang untuk semua kelakuanku yang kadang masih sering banyak menuntut. Sadar diri ini masih banyak sekali kekurangan dan masih banyak yang harus diperbaiki.
Dalam diam, dalam harapan, dan dalam hayalan selalu ada rasa ingin membahagiakan orang yang baling berjasa dalam hidupku. Aku ingin sekali suatu saat nanti bisa membahagiakan mereka. Ini adalah mimpi seseorang anak perempuan yang belum menjadi apa-apa.



Jumat, 05 Desember 2014

Cinta itu Seribu Rasa

Cinta pertama kali aku mengenalnya mungkin bisa dibilang terlambat untuk umur 20. Benar benar jatuh kedalamnya adalah tangisan (nyesek banget gak sih), iya lah siapa coba yang suruh jatuh. Jatuh itu sakit bangun itu semangat (cielah kayak lagunya AMPM) kata pungjangga cinta itu luka yang tertunda walaupun awalnya selalu indah, jika bukan jodohnya siap-siap terluka. Gitu deh sedikit liriknya, banyak lagi sih lagu cinta yang mengispirasi para pencinta dan banyak juga yang menggalau untuk para jomblo (siapa yaa yang jomblo, aku sih iya haha).
Susah deh kalau udah urusan cinta. Aku gak tau harus berkata apa karena cinta itu rasa sulit untuk di artikan dalam bahasan teori buat yang udah mengalaminya. Cuma saran aja bagi para cewek yang perasaannya lebih dominan dari pada logikanya hati-hatilah meletakkan hati pada seorang pria. Pria itu tidak bisa disalahkan juga karena sakit hati yang kita rasakan, tapi pria yang pengguna logika juga harus pengertian, dan di pake logika perasaannya gimana sih rasanya jadi cewek kalau udah sakit hati karena loe, jadi loe gak semena mena menetang-mentang logika loe itu lurus kayak jalan toll (loh kok aku yang emosi gak jelas, pengalaman buu. Haha).
Untuk menulis dan membahas cinta itu perlu kegalauan (menurut aku sih). Karena kebetulan nih galau aku udah sembuh jadi untuk cinta yang dibahas kali ini akan lebih netral untuk kaum cowok dan ceweknya. Cinta itu katanya sih banyak rasanya coklat strowbery, jeruk, lemon, dan lain lain (ini cinta apa nutrisari yak). Cinta itu satu paket rasanya ada bahagia, sedih, dan galau percaya deh kalian yang pernah ngerasain atau yang sedang ngerasain cinta saat ini pasti setuju dengan aku.
            Kita tidak bisa merencanakan dan memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita untuk masa depan (eeaaa bahasanya), siapa pria atau wanita beruntung yang akan mendapatkan cinta suci kita ini (oooeeekk mual mau membahas ini). Oke lanjut aja yaa, yang harus kita lakukan adalah melakukan perbaikan diri untuk menjadi manusia lebih baik dari sebelumnya, percaya deh jodoh itu adalah cerminan diri kita. Jika kita belum bisa memperbaiki pola pikir dan sikap yang lebih baik lagi, jodoh kita akan apa adanya seperti diri kita yang apa adanya. Apa adanya itu boleh tapi bukankah lebih baik jika ada apanya, maksunya hidup itu jangan pasrah dengan keadaan, tapi diusahakan dulu yang terbaik. Tujuan kita di dunia ini bukan hanya sekedar hubungan kepada sesama manusia tapi juga kepada pencipta kita Allah SWT. Jadi please jangan hanya puas dengan kenikmatan kenyaman dan kesempurnaan dunia kita dengan beribadah kepada Sang Pencipta dengan apa adanya. Sebisa mungkin pilihlah pasangan hidup yang akan membawa kita lebih dekat dengan kepada Allah.
            Berhati-hatilah dengan perasaan cinta yang berlebihan, usahakan control diri kita terhadap perasaan itu. Sekuat apapun seseorang akan selalu dilemahkan oleh perasaannya sendiri. Sehebat apapun seseorang akan di tundukkan dengan hatinya sendiri. Cinta katanya di letaknya dihati, tapi untuk tepatnya aku kurang tau ya dihati atau di jantung hahaha.. yang jelas nih yaa mau di hati mau di jantung yang namanya cinta akan menutup mata kita untuk melihat kenyataan dan logika yang sebenarnya. seperti lagunya otak yang liriknya:
ku tak mau tahu baik atau tidak, aku sama kamu I love you, ku tak mau lihat siapa kamu apapun terjadi  I love you… biar terluka biar terksiksa aku Cuma bisa mencintaimu.
Duuuh kalau cinta yang sudah kayak gitu gimana coba tersiksanya, hidup enggan mati pun tak mau. Kita harus punya prinsip yang kokoh bahwa cinta itu harus bahagia, walaupun yang namanya hubungan itu tidak akan mulus. Tapi setidaknya jika ada prinsip bahagia kita akan menjadikan itu patokan saat krikil-krikil itu mulai datang kita akan memecahkannya bersama. Bukankah lebih baik jika hubungan itu selalu beriringan dan bahagia selalu (maunya sih gitu).
Jangan pernah mau jika pasangan anda berkata “jalani aja dulu”. Setiap hubungan ya pasti dong dijalani, kalau gak dijalani mau gimana di loncati (emang pocong), dijalani boleh tapi harus punya tujuan yang pasti kearah yang lebih serius. Kalau memang saat diperjalanan itu ada halangan rintangan yang menghadang (kayak lagu kera sakti yaak haha) dan terpaksa harus putus ya berarti memang belum jodohnya.
Untuk yang sudah menemukan jodohnya jagalah hubungan dengan kegiatan yang bernilai manfaat, karena yang bermanfaat tidak semuanya membosankan. Untuk yang belum mendapatkan jodohnya terus perbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi, hilangkan ke egoisan diri, jangan paksakan orang yang mencintaimu nanti menerima kamu apa adanya. Walaupun kenyataanya jodoh itu nantinya akan menerimamu apa adanya, tapi akan kah lebih baik jika berusaha saling mendi yang terbaik.

Bahagialah di dunia untuk juga di akhiratmu. Kita jangan hanya sibuk memikirkan hidup enak dan bahagia di dunia, tapi melupakan bagimana bisa meninggal dengan bahagia dan nikmatnya diakhirat nanti (Astagfirullahal’asziim). 

Sabtu, 11 Januari 2014

Ukiran dari untaian kata

Dunia ini tidaklah seindah yang diimpakn oleh mereka yang melukis dunia dengan segala kemewahan keindahan dan fasilitas yang di berikan. Setiap puncak yang berhasil kita capai itu bukanlah keberhasilan yang sesunggunya, karena itu adalah awal yang baru yang harus kita tempuh untuk puncak yang selanjutnya. Puncak yang mungkin lebih sulit. Dimana diri kita slalu di tuntun untuk menjadi yang lebih baik, jika tidak bisa melaluinya, mungkin kita tidak hanya di turunkan ketingkat sebelumnya, bisa jadi kita akan di jatuhkan ketempat yang lebih buruk dari titik awal kita memulai. Perjuangan yang harus ditempuh sampai batas waktu yang di tentukan. Setiap orang yang melaluinya tidak ada yang mengetahui batas waktu dia bisa menyelesaikannya.
Tantangan bagaimana bisa bertahan mencapai puncak selanjutnya dengan bisa memenuhi semua bekal yang kita butuhkan. Tentunya bukan dengan seorang diri tapi banyak orang yang terkait, banyak yang perlu kita bantu dan banyak yang akan membatu kita. Saling mendukung untuk bisa mecapainya bersama, menerima kita, melindungi, dan salalu ada. Kita ada dalam dunia yang penuh tantangan karena mereka ada. Keluarga dan saudara adalah orang yang paling berperan untuk kita perjuangkan dan memperjuangkan kita.
Tantangan bagaimana melawan perasaan yang bergelora dalam hati. Untuk mecapai apa itu puncak yang sejatinya bekal yang sudah kita bawapun tidak mampu mengatasi semuanya untuk memenuhinya. Jika perasaan bergejolak seperti cinta telah mengarungi dalamnya hati, sulit lah logika berbicara mengenai devinisi yang sepertinya mudah. Jatuh dan terpuruk seakan tidak mampu bangun kembali. Sering pada tahap ini orang-orang akan jatuh dan tepuruk. Ketika perasaan cinta tidak terbalaskan, sedangkan cinta seperti sudah mengalir dalam darah. Hatipun  yang tugasnya menghilangkan racun-racunpun tak dapat berfungsi karena telah kehilngan kendali dengan pikiran yang mengontrolnya. Sedangkan mereka yang baru berdatangan seakan ingin mengisi ruang hati yang kosong hanyalah berucapjanji-janji manis yang ternyata hanya sebuah omong kosong besar.
Lantas harus seperti apa yang aku percaya. Hati ini seperti semakin beku, dan sulit untuk diluluhkan bahkan dengan diriku sendiri. Tapi tidak untuk dia yang masih mengisi tempatnya tanpa tersingkirkan waktu. Tapi dia juga yang menciptakan keraguan dan kehampaan yang sampai sekarang aku rasakan. Dia yang menutup hati ini untuk bisa menerima yang lain. Seakan-akan dialah yang terakhir yang bisa mengisi hatiku, tapi kenapa perasaan ini juga terkadang mengatakan kita sudah berakhir. Aku terkadang merasakan kita ini hanyalah teman, kadang lebih dari sekedar tman, terkadang juga aku merasakan aku ini bukan siapa-siapa.

Sangat sulit dimengeri, setiap puncak kehidupan yang harus kita jalani ada masanya kita harus menentukan arti hidup sebenarnya, agar kita mengerti dimana posis terbaik kita untuk orang lain. Boleh kita mencintai, memberikan sepenuh hati perhatian kita. Tapi jangan sampai semua itu tidak dihargai dan hanya menjatuhkan harga diri kita. Karena itu yang akan menentukan kita untuk naik ke level yang selanjutnya untuk tantangan yang lebih lagi.